Nama: Lucky Parama Putra
NPM : 170110130017
Kelas : A
Fakta dan Bukti Kecurangan Pilpres
2014, KPU dan Bawaslu ‘Cuek’?
Banyak sekali kecurangan yang di abaikan oleh Komisi
Pemilihan Umum (KPU) dalam ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 kal ini. Dan
sudah banyak terungkap ada permainan untuk mendukung kecurangan yang ada.
Ketika KPU nyata tidak becus kerja, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun
pura-pura buta. Padahal banyak mata bisa menyaksikan dengan cepat
kecurangan-kecurangan yang ada.
Jika proses Pilpres 2014 berjalan dengan jujur dan adil
(Jurdil), maka hasilnya juga akan baik. Namun jika sebaliknya, maka bisa hancur
negeri ini jika dipimpin dari produk Pilpres yang tidak berkualitas.
Oke, baiklah berikut ini Fakta yang kuat untuk menyimpulkan
bahwa KPU tidak becus kerja. Hal itu tentunya berimplikasi kepada kecurangan
yang massif terjadi di mana-mana.
1.
Mengenai jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang aneh.
Hal ini terlihat dengan banyaknya ditemukan suara siluman
yang bertujuan untuk menggelembungkan suara Kandidat tertentu.
2.
Di duga ada 37 Hacker ‘Asing’ Gelembungkan Empat Juta Suara Golput
Kasus ini sudah di tangani sama pihak Kepolisian. Dikabarkan
bahkan pelakunya warga cina atau yang akrab di panggil ‘Aseng’. Jadi ‘Asing’
juga ‘Aseng’. Berita tentang hal ini sudah banyak media yang meliput, jadi Anda
bisa googling aja dengan mudah.
3.
Anggota Komisioner KPU diduga tidak netral
Ini
pengakuan dari Aria Bima, tim sukses Jokowi – Jusuf Kalla yang mengatakan bahwa
ada anggota KPU yang tidak netral.
Selain itu voa-Islam.com melaprokan bahwa Ketua KPU berpihak
kepada salah satu capres, dan terbukti pernah melakukan pertemuan. Bukan hanya
itu, ternyata istri Husni Kamil Malik ini adalah Endah Mulyani yang tak lain
adik istri Jusuf Kalla, Mufidah anak dari H. Buya Mi’ad (ayah) Sitti Baheram
(ibu). Nah lho… ternyata Husni Kamil Malik adik ipar dari Jusuf Kalla. Ini bisa
memungkinkan KPU tidak netral dalam bekerja, karena ada ‘konflik kepentingan’
4.
Kubu Prabowo sama Jokowi sama – sama menduga bahwa KPU Curang.
Pernyataan kubu Jokowi – JK kepada publik, bahwa hanya
kecurangan yang bisa mengalahkan kami. Pernyataan tersebut begitu massif
dimana-mana. Poin nomor tiga diatas juga mendukung hal ini. Nah, Pihak
Prabowo-Hatta juga menduga bahwa KPU curang, buktinya dengan menolak hasil
piplres dan minta diulang untuk beberapa TPS, namun KPU tetap ‘ngotot’
mengumumkan Presiden terpilih dan melemparkan bola panas ke Mahkamah Konstitusi
(MK). Jika kedua kubu sudah mengakui bahwa KPU curang, maka wajar jika Prabowo-Hatta
menggugat KPU. Ini Konstitusional, bukan anarkis. #mikir
5.
Ditemukan Keanehan Data Hasil Scan Form C1 di Situs KPU
Tentu saja banyak masyarakat menduga ada kecurangan karena
banyak keanehan dan kejanggalan pada data hasil hasil scan form C1 Pilpres 2014
di situs resmi KPU, pilpres2014.kpu.go.id/c1.php mulai dari data tertukar,
dugaan kecurangan karena jumlah yang salah dan lainnya. Ya, lebih dari 50
persen data C1 yang memuat data pemungutan suara pemilihan presiden dan wakil
presiden sebagian sudah di-scan dan diunggah ke situs resmi Komisi Pemilihan
Umum.