Nama : Desy Kurniasih
NPM
: 170110130053
Kelas : A
Matkul : Sistem Administrasi Negara
Indonesia
Kenaikkan
BBM mengancam Kedaulatan Rakyat
Menurut
Hidayatullah Muttaqin terjadinya kenaikan harga dan kelangkaan BBM disebabkan
oleh tiga yaitu: Faktor teknis, Faktor Spekulatif dan faktor politik
ekonomi. Pertama dari sisi faktor teknis kelangkaan BBM terjadi karena supply
BBM bersubsidi berkurang sehingga adanya program konveksi Minyak tanah ke gas
LPG dan terjadinya goncangan harga Minyak dunia. Kedua faktor spekulatif yang
berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Di dalam negeri adanya BBM
bersubsidi dan BBM tidak bersubsidi untuk industri menyebabkan disparitas
harga. Misalnya berdasarkan harga yang ditetapkan pertamina tanggal 15 desember
2007 untuk wilayah I harga solar bersubsidi Rp 4.300 perliter sedangkan harga
solar non bersubsidi mencapai Rp 8.235 perliter. Perbedaan harga ini menyebabkan
terjadinya pasar gelap bbm. Sehingga sebagian pasokan bbm untuk masyarakat pada
tahap distribusi diselewengkan ke industri apalagi tingkat kenaikan harga bbm
non bersubsidi pada bulan desember mencapai 21% lebih Jadi kebijakan pemerintah menghapuskan sebagian subsidi memiliki
dampak buruk yakni ekonomi gelap. Ketiga faktor politik ekonomi ini sangat
menentukan penguasaan dan harga minyak dunia. Faktor ini pula yang menyebabkan
spekulasi lokal dan internasional, dan supply yang tidak berimbang ditingkat
nasional.
Kelangkaan
BBM membuat keresahan banyak pihak, hal tersebut disebabkan akibat adanya
peningkatan konsumsi di masyarakat dan keterbatasan anggaran untuk mensubsidi.
Tingginya kepemilikan mobil pribadi di kota-kota besar dan bertambahnya
kendaraan bermotor menjadi penyebabnya. Bertambahnya kendaraan bermotor
berdampak pada kemacetan. Dengan kemacetan, jumlah konsumsi BBM menjadi jauh
lebih tinggi. Kepemilikan mobil pribadi yang cukup tinggi di kota besar bermula
dari program pemerintah yang mengeluarkan kebijakan mobil murah. Penerapan
kebijakan ini berdampak pada jumlah mobil baru sangat baik, tidak hanya di kota
akan tetapi juga masuk di desa-desa.
Kenaikan
BBM berdampak pada harga sembako dan jasa transpotasi yang juga ikut naik.
Akibat dari kenaikan harga tersebut membuat kalangan menengah kebawah kalang
kabut dalam memenuhi kebutuhannya, dimana dengan pendapatan yang tetap harus
memenuhi kebutuhan yang harganya serba naik. Keadaan ini dapat mengancam
kedaulatan rakyat. Kedaulatan rakyat merupakan kedaulatan dimana
rakyatlah yang memegang kekuasaan tertinggi dan menentukan pemimpin atau
penguasanya. Kedaulatan rakyat juga berarti pemerintahan dari rakyat , oleh
rakyat, dan untuk rakyat Rakyat merupakan unsur yang pertama kali berkehendak
membentuk suatu negara. rakyat yang merencanakan, merintis, mengendalikan dan
menyelenggarakan pemerintahan negara.
Dengan kata
lain kedaulatan rakyat adalah dimana segala yang berkaitan dengan
penyelenggaran pemerintah harus sesuai dengan keingnan rakyat. sementara itu
kenaikan BBM banyak ditentang oleh masyarakat terutama kalangan menengah
kebawah. Hal ini mecerminkan kenaikan BBM tidak sesuai dengan keinginan rakyat
dan mengancam kedaulatan rakyat itu sendiri.
Diantara hal
yang terjadi diatas pemerintah
dapat membuat klasifikasi kebutuhan BBM pada masyarakat, setidaknya pemerintah
dapat merancang kebutuhan BBM pada tiga kelompok masyarakat dengan regulasi
yang berbeda. Misalnya Pretamak untuk kelas menengah atas pemilik mobil pribadi
wajib menggunakan, Premium untuk kendaraan umum (truk, bus, trevel, taxsi dan
kendaraan bermotor lainnya, Solar untuk petani, nelayan dan pedangan. Pemilik
mobil pribadi menggunakan Pretamak tanpa subsidi harga sesuai dengan pasar,
Premium dan solar disubsidi kisaran 30%-50%, dengan harga pokok yang ditentukan
pemerintah. Pelaksanan di lapangan pun perlu dilakukan pengontrolan yang ketat,
jika mobil mengisi premium dikenai sanksi berupa tuduhan pencurian, dan SPBU
tidak menjual ke pengecer agar tidak disalah gunakan, sedangkan petani dan
nelayan dalam proses produksi dapat menggunak solar, dan dapat membeli dengan
mengecer. Ataupun pemerintah mengilangkan program kebijakan mobil murah. Dengan
itu tetap tidak memberatkan masyarakat menengah bawah, mengalihkan penggunaan
mobil pribadi ke mobil umum, dan mengurangi kemacetan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar