Minggu, 05 Oktober 2014

Demokrasi Saat ini yang Membuang Kedaulatan Rakyat

Nama : Amalia Fitriani
NPM : 170110130083
Jurusan : Ilmu Administrasi Negara- A
Tugas Mata Kuliah : Sistem Administrasi Negara Indonesia

Demokrasi Saat ini yang Membuang Kedaulatan Rakyat

             Demokrasi pancasila dalam memainkan perannya tidak jarang menelantarkan rakyat. Karena ada banyaknya persoalan yang sulit dipecahkan. Masalah-masalah yang terjadi adalah:
• Peran rakyat miskin semakin tertinggal. Terjadi banyak penggusuran, dan layanan publik yang sulit dijangkau karena biaya yang mahal.
• Penyingkiran rakyat miskin karena demokrasi di kuasai oleh kaum kaya raya
              Peran rakyat miskin semakin tertinggal. Terjadi banyak penggusuran, dan layanan publik yang sulit dijangkau karena biaya yang mahal.
               Yang pertama dimana peran rakyat miskin makin tertinggal. Dimana sering terjadi penggusuran di negeri ini. Pada saat sekarang sering kita saksikan penguasa yang senang melakukan penggusuran terhadap rakyat kecil. Awal-awalnya mereka melakukan penggusuran itu untuk ketertiban dan keamanan. Namun lama-kelamaan penggusuran yang dilakukan mulai tampak motif ekonominya. Pemerintah lebih memilih memberikan lahan kepada penguasa untuk membangun Mall dari pada memberikan tempat bagi berdagang untuk pedagang kaki lima yang mereka itu adalah rakyat kecil, yang pereknomiannya bergantung hanya dari situ. Pemerintah lebih memilih membangun stadion olah raga yang megah dan luas daripada memperbaiki jalan kampung yang menjadi akses pereknomian bagi rakyat. Pemerintah juga saat ini memberikan izin untuk pembuatan gedung DPR dengan dana triliunan sementara masih banyak rakyat miskin dinegeri ini. Meskipun banyak rakyat yang menolak, namun pemerintah tetap menjalankan aksinya. Mereka tidak menghiraukan peran rakyat.
          Penggusuran yang terjadi hanya beberapa contoh dari kebijakan yang belum terhitung kebijakan-kebijakan lain yang menguras potensi ekonomi rakyat. Jika dulu penggusuran sering terjadi di kampung-kampung atau di daerah pinggiran, kini penggusuran mulai memusat ke tengah kota. Pemerintah lebih memudahkan izin untuk pembuatan gedung-gedung mewah daripada memberikan lahan untuk perumahan rakyat. Banyak rakyat miskin yang kehilangan tempat tinggalnya akibat dari penggusuran yang dilakukan pemerintah dan penguasa. Selain itu, layanan publik yang memang semakin banyak didirikan. Seperti sekolah maupun rumah sakit. Akan tetapi layanan ini makin sulit untuk dijangkau karena harganya jauh dari jangkaauan rakyat. Sekolah yang bermutu pastilah mahal. Sama saja dengan rumah sakit yang peralatannya modern juga mengutip biaya yang sangat mahal. Kutipan biaya yang sangat memberatkan ini membuat layanan publik tidak memenuhi kepentingan rakyat luas melainkan hanya lapisan kelas menengah ke atas saja. Masalah-masalah mengenai rakyat kian menjauh dari penyelesaian dan hanya dibahas saja, tetapi tidak ada penyelesain yang lebih lanjut. Begitulah keadaan dari layanan publik yang tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah, yang asyik dengan permainan demokrasi. Demokrasi di sini lebih sering mentelanyarkan rakyat. Saat ini orang-orang yang kaya ini menjadi penguasa baru dalam demokrasi. Sementara rakyat miskin menjadi tertindas.
           Banyaknya masalah-masalah yang timbul akan makin membenarkan dugaan kita semua, kalu disini demokrasi memang bukan untuk rakyat. Sebab rakyat yang harusnya mendapatkan perhatian khusus, nyatanya malah ditelantarkan. Agak ironis, lagi-lagi, jika demokrasi kemudian mempunyai harapan akan memakmurkan rakyat. Karena memang belum ada bukti yang memberikan jaminan apalagi kepastian, kalau kita menganut demokrasi, maka rakyat akan lebih jauh makmur dan merasakan keadilan disemua bidang.
          Kemanakah demokrasi berpihak? Itulah pertanyaan yang patut diajukan saat sekarang ini. Janji demokrasi yang selama ini untuk memakmurkan rakyat itu bukanlah hanya sekedar janji, tetapi janji itu haruslah ditepati. Memakmurkan melalu dunia pekerjaan, layanan publik seperti pendidikan gratis bagi rakyat kurang mampu, dan biaya rumah sakit yang murah. Demokrasi bukanlah semata-mata untuk dijanjikan saja. melainkan juga untuk membuat rakyat keluar dari masalah utama yaitu keluar dari kerterpurukan ekonomi.
Penyingkiran rakyat miskin karena demokrasi di kuasai oleh kaum kaya raya
           Prinsip demokrasi kemudian membuat jauhnya tumbuhnya keadilan bagi mereka yang kurang mampu. Kenapa rakyat miskin menjadi tersingkir? Bukankah rakyat berhak ikut serta dalam demokrasi? Penyingkiran ini karena demokrasi dikemudikan oleh kaum kaya yang hanya memberikan uang dan modal pada upaya untuk memperoleh kekuasaan. Kelompok miskin menjadi tertindas karena demokrasi tidak begitu mementingkan kebutuhan-kebutuhan mereka. Saat ini demokrasi tidak menunjukan keberpihakannya pada rakyat. Demokrasi pancasila disini tidak dijalankan sesuai dengan pancasila karena dijalankan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan sendiri didalamnya. Saat ini lebih benar jika kita mulai bertanya, sebenarnya dimana demokrasi itu meletakkan keberpihakannya, pada rakyat kecil, atau pada orang-orang kaya raya.
            Disamping itu, ada banyak kasus pelaku korupsi yang bisa keluar dari penjara dengan seenaknya karena perlindungan aparat setempat. Mereka itulah orang-orang kaya raya yang bisa membeli apa saja untuk kepentingan mereka dan untuk memperoleh kekuasaan termasuk membeli hukum. Kekuasaan itu terbentuk bukan semata-mata karena memiliki kecakapan dalam memimpin. Melainkan karena kuatnya modal dan uang yang mereka miliki untuk memguasai demokrasi. Itulah sebabnya kepemimpinan politik dinegeri ini tidak pernah berada ditangan mereka yang tidak memiliki apa-apa. Keadaan ini yang membuat kita cemas karena demokrasi dijadikan alat untuk memenuhi kepentingan kelompok kaya raya.
           Semua kasus diatas menunjukkan kepada kita, kalau demokrasi memang bisa menjadikan rakyat sebagai korban. Padahal rakyat yang sesungguhnya memegang kedaulatan. Banyak masalah yang menjadi rintangan bagi terpenuhnya tujuan demokrasi. Rintangan itulah yang membuat demokrasi kian menjauh dari tangan-tangan rakyat yang selalu menginginkan perubahan di negeri ini. kini mimpi itu terbukti tidak berhasil diwujudkan. Saat ini demokrasi dikuasai oleh orang-orang yang memiliki kepentingan terselubung dibelakang kepentingan rakyat. Disini sekali lagi, demokrasi nyatanya membuang kedaulatan rakyat. Solusi untuk kedua masalah ini adalah dengan membentuk suatu barisan rakyat yang bersatu untuk mengembalikan demokrasi kepada rakyat yang selama ini menjadi korban demokrasi. Seluruh rakyat diharapkan partisipasinya untuk ikut serta dalam hal ini dan beberapa wakil dari mereka berunding dengan pemerintah menyelesaikan masalah-masalah demokrasi yang telah mengorbankan rakyat. Diharapkan dengan adanya hal semacam ini dapat mengetuk hati pemerintah untuk segera melaksanakan demokrasi dengan sebaik-baiknya. Agar demokrasi benar-benar menjadi milik rakyat, dan rakyat dapat hidup dengan makmur.

Sumber  :

1 komentar: